Jumat, 14 Desember 2012

Peralatan dalam Beternak Tawon atau Lebah

Peralatan yang sangat mudah dan berpengaruh di dalam beternak tawon sehingga menghasilkan madu atau tawon yang berkualitas diantaranya adalah ;

  1. Glodog Kayu ( Primitif ) : Glodog kayu ini termasuk sarang tiruan tawon dimana glodog kayu ini dibuat dari potongan kayu besar yang lunak, misalnya kayu randu, glugu ( batang pohon kelapa ), kayu pucung atau lainnya, yang terpenting dari kayu pohon  yang lunak agar mudah membuatnya. dan Cara membuat glodogan adalah dipilih batang kayu yang besar, kemudian dipotong sepanjang  satu meter. Kayu ini dibelah menjadi dua yang sama besarnya, bagian dalamnya kedua belahan itu diambil sehingga nantinya menghasilkan kotakan. Bila kedua belahan tadi selesai pengerjaannya dan kemudian ditempel kembali seperti semula akan terdapat suatu rongga tyang menyerupai gerowongan atau gua, inilah yang dimaksudkan dengan istilah glodogan tadi. pada bibir katupan kedua belahan kayu ini, pada salah satu sisinya dibuatkan lubang-lubang kecil sebagai pintu keluar masuk tawon atau lebah setelah menghuninya nanti. Untuk menyesuaikan bentuk tiruan ini dengan gerowongan -gerowongan jayu maupun gua, sengaja kulit bagian luarnya tidak dibuat rata, bahkan sebagian dari permukaan luar dan dalamnya dibakar agar jangan kelihatan baru.
  2. Gambar dibawah termasuk glodog baru yang dilihat dari dalam : pada gambar tampak nomer 5 sampai dengan no 9 dengan keterangan diantaranya. no 5 frame ( kayu lebar 2cm, tebal 1 1/2cm) no 6. kawat kasa ukuran 1 x 1 mm. no 7 TALA no 8. papan kayu untuk menggantungkan frame dan no 9 kawat kasa ukuran 3,7 x 3,7 mm
  3. Glodog Baru ( Modern ) ; Glodog baru adalah penyempurnaan daripada sistem kuno ( primitif ). sedangkan setelah penggunaan glodog baru ini terasa sekali akan faedah / manfaatnya, antara lain : gambar glodog baru yang tampak dari luar coba nada perhatikan gambar diatas dinamakotak dasar (I ) dibuat ukuran 7 1/2x37x21cm dan kotak bertelur ( II ) dengan ukuran 21x37x13 cm dan kotak sarang madu (III ) dengan ukuran 15x34x18cm tetapi JANGAN LUPA dibuat tutup dan ventilasi (IV) dengan ukuran ; 1. pintu jendela keluar masuk tawon pekerja ( tawon madu ) 2, kawat kasa ukuran dibawah 3,7x3,7 mm yang ke 3 pintu glodog dan yang terakhir no 4 jendela keluar masuknya tawon madu
  • perawatan / pemeliharaan / pengawasan dapat dilakukan dengan mudah.
  • Serangan hama dan penyakit relatif sedikit / kecil
  • hasil produksi yang dicapai jauh lebih banyak
  • dan masih banyak lagi keuntungan lain akibat penggunaan glodog baru ini. terutama denga sistem glodog baru tersebut diciptakan adanya pemisahan antara sarang telur dan sarang madu dll. Pada dasarnya kotak ( glodog baru ) ini dibuat tersusun dari bawah ke atas bertingkat-tingkat. bila sepintas lalu bangunan kotak ini terdiri dari ting tingkat.
  1. Kotak yang terdapat dibawah sekali disebut glodog / kotak dasar, sebagai alas kotak-kotak selanjutnya.
  2. Kotak diatas kotak dasar dimanfaatkan sebagai kotak peneluran dimana ratu tawon atau lebah meletakkan telur-telur pada sarang peneluran, sarang ini lazim disebut dengan " TALA".
  3. Kotak yang paling atas ( tingkat atas ) dimanfaatkan untuk pembuatan sarang madu.
Ukuran ideal kotak-kotak tersebut sebagai berikut ;
   
Jenis
Tinggi kotak Panjang Kotak ( cm )
Panjang ( cm )
Lebar 
( cm )
1.    Kotak Dasar
2.    Kotak Sarang Bertelur
3.    Kotak Sarang Madu
7,5
13
15
37
37
 34

21
21
18

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Pada kotak peneluran dan madu agar diberikan gantungan kayu tempat menpelnya TALA ( sarang ) telur maupun sarang madu. Induk tawon  ( ratu ) tinggal dalam kotak peneluran, untuk itu agar sekat antara kotak telur dan kotak madu dibuat sekat yang hanya dapat dilalui oleh tawon madu ( tawon pekerja ) saja sedangkan induk ( ratu ) diusahakan tidak masuk ke kotak madu ini
 
 

Kamis, 13 Desember 2012

PETERNAKAN TAWON

Pada dasarnya bentuk peternakan tawon ada dua macam yaitu ;
A. Peternakan sederhana ( primitif)
B. Peternakan modern.
sifat-sifat dari jenis peternakan ini satu sama lainnya jauh berbeda, baik pengelolaan maupun produksi yang dapat dicapai.
A. Peternakan Sederhana ( Primitif )
     Jenis peternakan ini banyak dilakukan di pedesaan, sesungguhnya faktor yang mendukung untuk dapat berkembang cukup memungkinkan antara lain, ialah ;
- Wilayah gerak ( areal ) untuk mencari makanan yang cukup luas
- Volume flora dan fauna yang memadai banyaknya.
- Udara cukup segar tanpa pengaruh polusi dan sebagainya.
   Namun begitu karena perkembangan ternak tawon semata-mata hanya ditujukan atas kemampuan tawon itu sendiri.dengan sendirinya perkembangan yang dapat dicapai juga sangat terbatas. Adapun kelemahan/ kerugian peternakan primitif ini ialah ;
- Mudahnya terserang hama penyakit.
- Sering terjadi tawon tidak kerasasn menghuni glodog yang ditempatinya.
- bentuk glodog yang tidak memenuhi syarat akan mempersulit adanya pemeriksaan dan pengawasan.
- Dengan adanya tempat madu menjadi satu dengan tempayaknya dalam satu sarang, bila akan memungut praktis sarangnya menjadi rusak yang tidak dapat dipergunakan lagi. 
- Pada waktu pengolahan madu, larva akan ikut mati juga sehingga penambahan tawon dewasa tidak dapat dihasilkan, termasuk juga adanya calon ratu yang akan menggantikan ratu lamanya tidak dapat dihasilkan.

B. Peternakan Modern ( Baru )
    Dalam peternakan tawon modern ini juga ada dipergunakan glodog-glodog baru yang pembuatannya dibuat sedemikian rupa agar memudahkan pemeliharaan, pengawasan maupun pemungutan hasilnya. Bentuk glodog  ini berbeda dengan glodog sistem kuno, ia dibuat bukan potongan batang kayu yang besar, tetapi berbentuk kotakan persegi panjang, khusus masalah glodokan ini akan diterangkan tersendiri. keuntungan ( manfaat ) adanya penggunaan glodog baru ini antara lain senagai berikut ;
  1. Glodog dibuat sedemikian rupa, sehingga tawon tetap betah dan tidak meninggalkan sarangnya.
  2. Bentuk glodog / kotakan cukup memenuhi syarat sehingga dengan mudah dilakukan pemeriksaan, perawatan, pengawasan, dan pemungutan serta pengelolaannya.
  3. Dapat dipilihnya / dipelihara jenis tawon unggul
  4. tempat penyimpanan larva dan madu berlainan, sehingga apabila akan memungut hasilnya tidak akan merusak sarangnya. untuk itu sarang tersebut akan tetap dipergunakan lagi.
  5. Ganguan  hama penyakit relatif kecil.
  6. Meskipun pengolahan madu dilakukan, tidak menggangu larva ( tempayak ), Sehingga penambahan tawon dewasa maupun calon ratu dapat dihasilkan.
  7. Dengan tambahnya calon ratu dan tawon pekerja, berarti penambahan ternak di glodog lain dapat dilakukan.
  8. Glodog dapat dipindah-pindah ke tempat lain dimana adanya bahan makanan tawon yang sedang banyak ( tanaman yang sedang berbunga, glodog dapat dipindah-pindah ketempat tersebut sehingga kenutuhan akan terpenuhi )
Dengan  demikian, dapat diharapkan hasil peternakan tawon ini mencapai target yang diinginkan, sebab bukan semata-mata pengembangannya hanya dari kemampuan tawon itu sendiri.
berikut gambar pemasangan frame pada glodog