Jumat, 14 Desember 2012

Peralatan dalam Beternak Tawon atau Lebah

Peralatan yang sangat mudah dan berpengaruh di dalam beternak tawon sehingga menghasilkan madu atau tawon yang berkualitas diantaranya adalah ;

  1. Glodog Kayu ( Primitif ) : Glodog kayu ini termasuk sarang tiruan tawon dimana glodog kayu ini dibuat dari potongan kayu besar yang lunak, misalnya kayu randu, glugu ( batang pohon kelapa ), kayu pucung atau lainnya, yang terpenting dari kayu pohon  yang lunak agar mudah membuatnya. dan Cara membuat glodogan adalah dipilih batang kayu yang besar, kemudian dipotong sepanjang  satu meter. Kayu ini dibelah menjadi dua yang sama besarnya, bagian dalamnya kedua belahan itu diambil sehingga nantinya menghasilkan kotakan. Bila kedua belahan tadi selesai pengerjaannya dan kemudian ditempel kembali seperti semula akan terdapat suatu rongga tyang menyerupai gerowongan atau gua, inilah yang dimaksudkan dengan istilah glodogan tadi. pada bibir katupan kedua belahan kayu ini, pada salah satu sisinya dibuatkan lubang-lubang kecil sebagai pintu keluar masuk tawon atau lebah setelah menghuninya nanti. Untuk menyesuaikan bentuk tiruan ini dengan gerowongan -gerowongan jayu maupun gua, sengaja kulit bagian luarnya tidak dibuat rata, bahkan sebagian dari permukaan luar dan dalamnya dibakar agar jangan kelihatan baru.
  2. Gambar dibawah termasuk glodog baru yang dilihat dari dalam : pada gambar tampak nomer 5 sampai dengan no 9 dengan keterangan diantaranya. no 5 frame ( kayu lebar 2cm, tebal 1 1/2cm) no 6. kawat kasa ukuran 1 x 1 mm. no 7 TALA no 8. papan kayu untuk menggantungkan frame dan no 9 kawat kasa ukuran 3,7 x 3,7 mm
  3. Glodog Baru ( Modern ) ; Glodog baru adalah penyempurnaan daripada sistem kuno ( primitif ). sedangkan setelah penggunaan glodog baru ini terasa sekali akan faedah / manfaatnya, antara lain : gambar glodog baru yang tampak dari luar coba nada perhatikan gambar diatas dinamakotak dasar (I ) dibuat ukuran 7 1/2x37x21cm dan kotak bertelur ( II ) dengan ukuran 21x37x13 cm dan kotak sarang madu (III ) dengan ukuran 15x34x18cm tetapi JANGAN LUPA dibuat tutup dan ventilasi (IV) dengan ukuran ; 1. pintu jendela keluar masuk tawon pekerja ( tawon madu ) 2, kawat kasa ukuran dibawah 3,7x3,7 mm yang ke 3 pintu glodog dan yang terakhir no 4 jendela keluar masuknya tawon madu
  • perawatan / pemeliharaan / pengawasan dapat dilakukan dengan mudah.
  • Serangan hama dan penyakit relatif sedikit / kecil
  • hasil produksi yang dicapai jauh lebih banyak
  • dan masih banyak lagi keuntungan lain akibat penggunaan glodog baru ini. terutama denga sistem glodog baru tersebut diciptakan adanya pemisahan antara sarang telur dan sarang madu dll. Pada dasarnya kotak ( glodog baru ) ini dibuat tersusun dari bawah ke atas bertingkat-tingkat. bila sepintas lalu bangunan kotak ini terdiri dari ting tingkat.
  1. Kotak yang terdapat dibawah sekali disebut glodog / kotak dasar, sebagai alas kotak-kotak selanjutnya.
  2. Kotak diatas kotak dasar dimanfaatkan sebagai kotak peneluran dimana ratu tawon atau lebah meletakkan telur-telur pada sarang peneluran, sarang ini lazim disebut dengan " TALA".
  3. Kotak yang paling atas ( tingkat atas ) dimanfaatkan untuk pembuatan sarang madu.
Ukuran ideal kotak-kotak tersebut sebagai berikut ;
   
Jenis
Tinggi kotak Panjang Kotak ( cm )
Panjang ( cm )
Lebar 
( cm )
1.    Kotak Dasar
2.    Kotak Sarang Bertelur
3.    Kotak Sarang Madu
7,5
13
15
37
37
 34

21
21
18

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Pada kotak peneluran dan madu agar diberikan gantungan kayu tempat menpelnya TALA ( sarang ) telur maupun sarang madu. Induk tawon  ( ratu ) tinggal dalam kotak peneluran, untuk itu agar sekat antara kotak telur dan kotak madu dibuat sekat yang hanya dapat dilalui oleh tawon madu ( tawon pekerja ) saja sedangkan induk ( ratu ) diusahakan tidak masuk ke kotak madu ini
 
 

Kamis, 13 Desember 2012

PETERNAKAN TAWON

Pada dasarnya bentuk peternakan tawon ada dua macam yaitu ;
A. Peternakan sederhana ( primitif)
B. Peternakan modern.
sifat-sifat dari jenis peternakan ini satu sama lainnya jauh berbeda, baik pengelolaan maupun produksi yang dapat dicapai.
A. Peternakan Sederhana ( Primitif )
     Jenis peternakan ini banyak dilakukan di pedesaan, sesungguhnya faktor yang mendukung untuk dapat berkembang cukup memungkinkan antara lain, ialah ;
- Wilayah gerak ( areal ) untuk mencari makanan yang cukup luas
- Volume flora dan fauna yang memadai banyaknya.
- Udara cukup segar tanpa pengaruh polusi dan sebagainya.
   Namun begitu karena perkembangan ternak tawon semata-mata hanya ditujukan atas kemampuan tawon itu sendiri.dengan sendirinya perkembangan yang dapat dicapai juga sangat terbatas. Adapun kelemahan/ kerugian peternakan primitif ini ialah ;
- Mudahnya terserang hama penyakit.
- Sering terjadi tawon tidak kerasasn menghuni glodog yang ditempatinya.
- bentuk glodog yang tidak memenuhi syarat akan mempersulit adanya pemeriksaan dan pengawasan.
- Dengan adanya tempat madu menjadi satu dengan tempayaknya dalam satu sarang, bila akan memungut praktis sarangnya menjadi rusak yang tidak dapat dipergunakan lagi. 
- Pada waktu pengolahan madu, larva akan ikut mati juga sehingga penambahan tawon dewasa tidak dapat dihasilkan, termasuk juga adanya calon ratu yang akan menggantikan ratu lamanya tidak dapat dihasilkan.

B. Peternakan Modern ( Baru )
    Dalam peternakan tawon modern ini juga ada dipergunakan glodog-glodog baru yang pembuatannya dibuat sedemikian rupa agar memudahkan pemeliharaan, pengawasan maupun pemungutan hasilnya. Bentuk glodog  ini berbeda dengan glodog sistem kuno, ia dibuat bukan potongan batang kayu yang besar, tetapi berbentuk kotakan persegi panjang, khusus masalah glodokan ini akan diterangkan tersendiri. keuntungan ( manfaat ) adanya penggunaan glodog baru ini antara lain senagai berikut ;
  1. Glodog dibuat sedemikian rupa, sehingga tawon tetap betah dan tidak meninggalkan sarangnya.
  2. Bentuk glodog / kotakan cukup memenuhi syarat sehingga dengan mudah dilakukan pemeriksaan, perawatan, pengawasan, dan pemungutan serta pengelolaannya.
  3. Dapat dipilihnya / dipelihara jenis tawon unggul
  4. tempat penyimpanan larva dan madu berlainan, sehingga apabila akan memungut hasilnya tidak akan merusak sarangnya. untuk itu sarang tersebut akan tetap dipergunakan lagi.
  5. Ganguan  hama penyakit relatif kecil.
  6. Meskipun pengolahan madu dilakukan, tidak menggangu larva ( tempayak ), Sehingga penambahan tawon dewasa maupun calon ratu dapat dihasilkan.
  7. Dengan tambahnya calon ratu dan tawon pekerja, berarti penambahan ternak di glodog lain dapat dilakukan.
  8. Glodog dapat dipindah-pindah ke tempat lain dimana adanya bahan makanan tawon yang sedang banyak ( tanaman yang sedang berbunga, glodog dapat dipindah-pindah ketempat tersebut sehingga kenutuhan akan terpenuhi )
Dengan  demikian, dapat diharapkan hasil peternakan tawon ini mencapai target yang diinginkan, sebab bukan semata-mata pengembangannya hanya dari kemampuan tawon itu sendiri.
berikut gambar pemasangan frame pada glodog




Rabu, 12 Desember 2012

HAMA DAN PENYAKIT TAWON

Beberapa jenis hama yang dapat menggangu kehidupan tawon atau lebah diantaranya  :
  1. SEMUT, semut suka sekali mengambil manisan sebagai makanannya, bila semut ini sempat memasuki sarang tawon, penghuni-penghuni sarang akan segera meninggalkannya.
  2. TOKE dan CECAK, kedua binatang ini suka sekali semua tawon, baik tawon pekerja, pejantan, maupun ratunya. Biarpun menreka disengat seakan-akan tidak terasa. Tawon-tawon yang ditangkap, langsung dimakannya.
  3. ULAT, ada suatu jenis ulat yang suka bersarang pada sarang tawon, ulat ini disebut " Galleria Mellonella". Ia membuat sarang berupa benang-benang, lama-lama bisa menutup seluruh sarang tawon. Dengan sendirinya bila hal ini terjadi akan mempersulit ruang lingkup hidup tawon keseluruhannya, akibatnya seluruh penghuni akan meninggalkan sarang.
  4. JENIS UNGGAS, banyak jenis unggas ini yang suka memakan serangga termasuk tawon.
  5. BURUNG_BURUNG, burung-burung suka memakan jenis serangga seperti halnya unggas
  6. KUMBANG ( Bumble Bee), mungkin akibat saingan mencari madu dan tepung sari, kumbang -kumbang ini merupakan musuh bagi tawon madu.
  7. TAWON BALUH ( Vespa Maculata) tawon ini juga seperti kumbang, bila ketemu dengan tawon maduselalu akan diganggunya, bahkan gangguan ini bisa mencapai kematian tawon madu.
Disamping jenis hewan diatas masih banyak hama / pengganggu tawon madu ini, Untuk itu bagi para peternak tawon diperlukan pengawasannnya untuk mencegah datangnya gangguan yang tak diharapkan,
  1.  PENYAKIT, ada beberapa penyakit yang selalu menyerang terhadap ternak tawon. diantaranya :PENYAKIT BUSUK LARVA (Tempayak) penyakit ini bisa dibedakan menjadi 2 yaitu busuk larva tipe Eropa dan busuk larva  tipe Amerika, dimana busuk larva tipe Amerika disebabkan oleh sejenis bakteri, tetapi dari jenis bakteri ini ada dua pendapat yang berlainan sepihak berupa " Bacillus Pluton" dan ada yang disebut bakteri " Bacillus Alvei". yang menguatkan adanya pendapat adanya satu pendapat penyebab busuk larva ini adalah hasil penelitian yang menyatakan penyebabnya jenis bakteri " Bacillus" dimana tanda-tandanya yang pertama, larva menjadi busuk dan mengeluarkan bau tidak enakmerangsang, yang kedua sarang tawon bentuknya tidak teratur serta warnanya pucat gelap, yang ketiga bentuk dan kedudukan larva bermacam-macam, yang keempat kadang-kadang sarang, larva, madu, tepung sari, menjadi pekat dan lekat, kemudian menjadi cairan yang kental.
  • PENCEGAHANNYA, dalam pencegahan penyakit ini ada beberapa hal yang perlu kita ketahui agar hasil sesuai dengan apa yang kita harapkan, diantaranya : sebelum glodog dipergunakan, agar diasap terlebih dahulu, dengan belerang, bakterisida maupun insektisida selain itu dengan kebersihan di dalam dan diluar glodog merupakan keharusan bagi peternakan tawon, yang ketiga dengan selalu diadakan pemeriksaan / penelitian terhadap keadaan ternak, yang keempat adalah dengan mengingat peternakan tawon ini belum populer ditengah-tengah masyarakat, agar selalu meminta petunjuk kepada dinas peternakan.
tipe busuk larva yang lain adalah tipe busuk larva Eropa dimana penyebabnya adalah bakteri "Bacillus Larvae" tetapi tanda-tandanya jauh berbeda  dengan tipe amerika. larva-larva dalam keadaan gemuk dan berwarna putih. keadaan ini tidak sebanding dengan rumah ( tabung ) larva itu sendiri, mungkin karena gerakannya kurang bebas akibat tabung tidak sebanding tadi, perkembangan larva sangat lamban, letaknyapun tidak teratur. Dalam hal yang demikian keadaan larva semakin besar dan akhirnya mati. PENCEGAHAN  yang bisa kita lakukan dengan adalah pencegahan penyakit busuk larva tipe Amerika. 
Penyakit yang lain adalah Penyakit NOSEMA ( Askarima ) penyakit ini tidak menyerang larva tetapi menyerang tawon dewasa. dengan ditandai adanya tanda-tanda gangguan dalam harus menggunakan alat pembesar ( Mikroskop ), bila tawon dibelah dan dilihat akan kelihatan organ-organ tawon mendapat gangguan, Tanda-tanda luar seperti timbul pembengkakan pada pangkal sayap, yang mengakibatkan tawon tidak dapat terbang, letak sayap yang tidak teratur, serta terjadi pembengkakan pada bagian perutnya. Keadaan tawon seluruhnya menjadi gaduh, terbang tidak menentu, bagi yang sudah terserang setiap terbang akan jatuh akhirnya. Tawon yang jatuh tidak dapat terbang lagi merayap kerumput-rumput atau tumbuhan lainnya. yang apda malam harinyaberkumbul menjadi satu di tanah. dan khirnya banyak yang mati. PENCEGAHAN yang perlu kita lakukan adalah dengan meminta petunjuk dari dinas peternakan setempat untuk dicarikan jalan keluarnya, baik dari segi pengobatan, ataupun preventifnya.
Penyakit DESENTRI adalah dimana tawon-tawon ini terserang desentri akan menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut : keadaan sarang tawon kelihatan kotor tidak seperti halnya tawon yang sehat. yang kedua adalah banyak semacam debu - debu yang kasar serta sarangnya seperti tanah. Pencegahan yang perlu kita lakukan adalah dengan persediaan makanan cukup untuk seluruh penghuni , Udara / suhu tidak terlalu panas, sehingga tawon memerlukan tempat yang teduh, tempat yang ideal teduh tidak lembab dan kering, Perawatan, kebersihan yang baik dan teratur.



Senin, 10 Desember 2012

TIPS MENGUJI MADU ASLI

  • Madu Tawon yang baik adalah madu asli yang belum dicampur dengan bahan-bahan lainnya, seperti air gula, dan sebagainya.
  • Madu yang baik, ialah madu yang bebas dari kotoran, baik sisa -sisa sarang, tawon yang terbawa dalam ekstrakasi, maupun lain-lainnya seperti pasir atau lainnya.
  • madu yang baik ialah madu yang berwarna bening dan tidak beragi
CARA atau TIPS untukMenguji Madu 
Ambillah air teh di gelas secukupnya. usahakan air tehnya jangan terlalu kental. Masukkan ke dalamnya madu yang di uji sedikit. apabila madu yang dimaksud yang dimaksud belum ditambah cairan gula, maka dipermukaan larutan madu dengan  teh tersbut tidak terdapat genangan semacam minyak yang melayang-layang dipermukaannya. Madu yang asli memberikan perubahan warna air teh menjadi gelap saja dan berwarna coklat.
CARA PENYIMPANAN
Akibat komposisi susunan kimia dengan kadar air demikian rupa pada madu, menyebabkan tahan lama dalam pemyimpanan madu. Namun begitu bila penyimpanannya kurang baik, madu akan cepat beragi, sebab mudahnya  madu menyerap air.
Pada udara yang lembab, berat madu dapat bertambah sebanyak 33%. Meskipun lama penyimpanan madu di dalam sarang tidak beragi, meskipun lama penyimpanan madu disarang tidak akan beragi, sebab suhu dalam sarang cukup tinggi ialah 30 derajat celcius. sedangkan yang menyebabkan timbulnya peragianpada suhu 11-19 derajat celcius. karena itu untuk penyimpanan madu sebaiknya pada suhu 5-10 derajat celcius dengan ventilasi yang baik. bila disimpan pad suhu yang tinggi, madu akan mengeluarkan gas sebagai hasil dari proses fermentasi selanjutnya.

Kamis, 06 Desember 2012

Jenis Tanaman Yang banyak Mengandung Nektar

Berikut beberapa jenis tanaman yang banyak mengandung butir-butir tepung dan nektar
jenis tanaman yang banyak mengandung butir-butir  tepung sari adalah ;
1. tanaman jagung                                             11. tanaman petai cina
2. tanaman Acasia                                             12. tanaman durian
3. tanaman kelapa                                             13. tanaman jengkol
4. tanaman kapok randu                                    14. tanaman ketimun
5. tanaman kelapa sawit.                                    15. tanaman jarak kepyar
6. tanaman petai                                                16. tanaman jati
7. tanaman mimosa                                            17. tanaman jambu mede
8. tanaman labu-labu                                         18. tanaman padi
9. tanaman tebu                                                 19. tanaman gandum
10. tanaman sawo                                             20. tanaman bunga matahari dsb.

sedangkan tanaman yang mengandung nektar adalah warna kelopak bunga yang berwarna menyolok merupakan petunjuk adanya nektarina yang banyak antara lain ;
1. tanaman kapok randu
2. tanaman kopi
3. tanaman wijen
4. tanaman turi
5. tanaman kemiri
6. tanaman kedawung
7. tanaman kacang tanah
8. tanaman saga
9. tanaman jeruk
10. tanaman advokat
11. tanaman durian
12. tanaman bunga matahari
13. tanaman labu-labuan
14. tanaman kedelai\
15. tanaman pisang
16. tanaman kosambi
17. tanaman jambu mede
18. tanaman kelapa
19. tanaman Mangga
20. tanaman kubis bunga

SYARAT TERNAK TAWON MADU

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam beternak tawon madu salah satunya adalah :
  1. Faktor lingkungan hidup dan pengusaha.
  2. Faktor pemeliharaan  / perawatan dan pengawasan.            
Kedua faktor tersebut sangat penting untuk menentukan berhasil / tidaknya dalam beternak tawon ;
  1. Faktor lingkungan hidup dan pengusaha.
Faktor lingkungan harus memenuhi syarat -syarat sebagai berikut ;
1. Lokasi Peternakan dalam Wilayah Pertanian.
    mengingat kebutuhan makanan tawon adalah tepung sari bunga. cairan nektar ( calon madu ) dan susu ratu, dengan sendirinya peternakan ini harus diusahakan berada dalam wilayah pertanian. hal ini dikarenakan bahwa bahan makanan tawon adalah alami artinya bagi ternak akan mencari dengan sendirinya bahan makanan ( seperti yang dilakukan tawon pekerja ) ke tempat dimana adanya tanam-tanaman yang berbunga. Jadi peternaknya tidak menyediakan langsung kebutuhan makanan tersebut. Mengingat daya terbang tawon pekerja bisa mencapai jarak tempuh 8 mil atau 11 - 12 km, sesungguhnya peternak dapat diadakan pada jarak tersebut tetapi bila dilakukan hasilnya kurang menguntungkan bagi peternak sendiri, sebab jarak tempuh yang sejauh itu akan membuat kelelahan tawon pekerja, sehingga hasil bahan makanan kurang memenuhi kebutuhan seluruh penghuni sarang. Dengan minimnya pengumpulan bahan makanan berarti persediaan untuk menghadapi musim paceklik tidak akan mencapai target, dimanamalapetaka pada musim itu akan terjadi yang berakibat kerugian bagi para peternaknya.
2. Ragam Bunga yang Mengandung Kebutuhan Tawon.
    Tanam-tanaman di wilayah peternakan tawon harus dari jenis tanaman yang banyak mengandung :
         - Butir - butir tepung sari.
         - Cairan Nektar ( calon madu )
    Kedua jenis ini merupakan pangan dan perlengkapan bagi rumah tangga tawon. Cairan nektar dari bunga tanaman merupakan bahan yang akan diproses tubuh tawon menjadi MADU dan LILIN.
3. Pencatatan Musim Bunga.
    Mengingat iklim dan musim selalu bergeser, sehingga juga akan mempengaruhi saatnya musim bunga. Pergeseran ini bisa maju bisa mundur yang dikatakan panen akhir. Pergeseran ini bila memakan waktu yang cukup lama dapat menimbulkan pacekliktawon berkepanjangan. Usaha Preventifnya. Glodog dapat dipindahkan dimana adanya tanaman berbunga.
4. Pencatatan Hasil Panen dari Musin Kemarau.
    Perlunya diadakan pencatatan hasil panen pertanian di musim dari musim ke musim untuk mengetahui adanya peningkatan hasil. Bila telah adanya peternakan tawon di lokasi pertanian ini ternyata hasilnya meningkat, berarti ;
- Tawon menyukai bunga tanaman tersebut karena tepung sari nektar bungan memenuhi kebutuhan.
- Dengan banyaknya tawon yang hinggap pada bunga, merupakan andil dalam pelaksanaan penyerbukan.

            2.  Faktor pemeliharaan  / perawatan dan pengawasan..
pada intinya di dalam memelihara, merawat dan mengawasi peternakan tawon madu ini kita harus betul-betul memperhatikan beberapa faktor antara lain ;
a. pemilihan bibit tawon unggul yang baik.
b. sistem perkotaan yang memenuhi sarat
c. hindari rambatan semut yang akan memakan manisan.
d. Tempatkan glodogan ( kotakan ) ditempat yang teduh, pintu keluar masuknya agar terlindung.
e. pemeriksaan/ pemindahan dll usahakan pada waktu dan suhu yang dingin, misalnya malam hari, sebab     pada udara panas tawon penjaga lebih galak untuk menyengat.
f. bila dilakukan pemindahan tempat sarang dari sarang / glodog lama ke glodog baru agar glodog yang telah bekas segera dimusnahkan untuk menghindari kelirunya tawon pekerja sebab tawon pekerja sangat mudah mengenal tempat tinggalnya.


g.    Hindarkan tawon – tawon musuhnya yang berada di sekitar lokasi peternakan tawon madu, misalnya tawon buluh, tabuhan, dan lain-lain.
h.      Berikan persediaan air minum yang bersih di dalam kotakan agar semua tawon yang memerlukan minum dapat menggunakan.
i.      Usahakan kedudukan kotakan ( glodog ) tidak goyang, sebab tawon dapat membuat sarang ( tala ) hanya pada tempat yang tetap ( tidak goyang )


j.     Seminggu sekali diadakan pemeriksaan mengenai keadaan tawon, baik mengenai kesehatannya, gangguan yang terjadi, maupun kondisi ratunya. Dalam hal ini sangat penting untuk mengetahui kondisi ratu, sebab mereka yang menetukan produksi telurnya, masih gairah atau tidaknya induk tawon memproduksi telurnya.
k.    Sarang tawon madu yang masih baik ( tidak rusak) dapat dipergunakan memprodusi terus – menerus samapai 3- 5 tahun, untuk itu agar dapat dijaga / dirawat atas keutuhan sarang ( kraton) ini, untuk menjaga ketelatan pelaksanaan bertelur berikutnya.
l.       Untuk perusahaan peternakan tawon dapat memanfaatkan pengembangan berganda, artinya bila di dalam sarang masih terdapat lebih dari satu calon ratu, salah satu calon tersebut dapt dipindahkan ke glodog lain dengan sendirinya akan di ikuti tawon-tawon pejantan dan pekerja sebagian. Ini bisa terjadi akan terdapat calon ratu di dalam sarang lebih dari satu, karena belum sempat dibunuh. ( kebiasaannya dalam satu sarang hanya didihidupkan satu ekor calon ratu, selebihnya dibunuh )



Rabu, 05 Desember 2012

TERNAK MADU PEMULA

perlu kita ketahui bahwa sejak pertengahan abad ke - 19 di Indonesia telah mulai dikembangkan pemeliharaan tawon/lebah. sesungguhnya peternakan tawon atau lebah ini khususnya di negara Indonesia sudah cukup lama pembudidayaannya, hal ini dapat dibuktikan dengan penggunaan penggunaan dari hasil tawon seperti lilin yang digunakan untuk membatik, sebelum tawon dikembang biakkan pada jaman dulu orang-orang untuk mendapatkan lilin dari tawon agar bisa membuat kain batik dengan cara melakukan perburuan sarang lebah atau tawon liar di hutan - hutan, memasang glodogan dihutan-hutan agar tawon yang mencari tempat masuk kedalamnya, meternakkan dengan glodogan yang dipasang disekitar rumah ( dalam pekarangan ). hal itu adalah sesuatu yang bersifat tradisional dan sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ada satu hal yang sangat penting agar tawon bisa tetap tinggal di dalam glodogannya yang pada umumnya hal ini belum mendapatperhatian oleh para peternak, sehingga tidak khayal suatu saat tawon akan lari.
Berburu Tawon Raksasa ( GUNG )
Tawon raksasa (gung) disebut juga APIS DORSATA, tawon ini sangat liar sifatnya ganas, dan tidak dapat diternakkan. seperti tawon - tawon lainnya. hidupnya di hutan-hutan lebat. dengan kamonunitas yang sangat banyak bisa mencapai berjuta-juta tawon GUNG, dinamakan tawon GUNG dikarenakan bentuk sarangnya ( TALA )yang besar menjadi satu kesatuan antara sarang satu dengan sarang lainnya. Ia bersarang pada dahan kayu yang tingginya / besar dengan satu tangkai sarang yang kokoh menempel pada dahan tersebut. bagi sarang tawon raksasa yang besar dapat mencapai garis tengah dua meter. bila sudah mencapai sarang yang demikian jumlah madu yang terdapat didalamnya bisa mencapai lima puluh kilogram atau bahkan lebih jika disaat musim subur.
Penciuman tawon ini sangat tajam bila mereka merasa kehidupannya diganggu oleh manusia.
Pengambilan Madu dan Larva.
 Tidak hanya manusia bagi dunia serangga memanfaatkan waktu malam digunakan untuk istirahat, termasuk di dalam serangga jenis tawon. setelah malam tiba tawon pekerja ini akan beristirahat, dan pada saat inilah waktu yang tepat untuk membakar sarang tawon denga api obor yang besar agar tawon-tawon didalamnya tidak sempat terbang menyelamatkan diri. setipa tawon yang keluar akan terbakar dengan obor tersebut yang akhirnya akan jatuh. namun yang jatuh ini belum tentu mati semua. sebagian tawon yang tidak bisa keluar akan mati didalam sarangnya setelah pekerjaan ini selesai tinggal mengusahakan penurunan sarang dengan hati hati agar cairan madu tidak keluar sebelum sampai dibawah.

TAWON MADU

Kita mungkin tidak asing lagi dengan yang dinamakan MADU dimana madu dihasilkan dari serangga yang bernama TAWON atau LEBAH  dimana biasanya tawon yang banyak menghasilkan madu salah satunya dikenal dengan nama TAWON MADU, suatu hal yang tidak dapat diingkari manusia bahwa adanya manfaat yang dihasilkan oleh TAWON MADU tersebut, antara lain ;
- Madu Manisan Lebah
- Malam / Lilin Lebah
- Larva / Tempayak Lebah
- Fungsi perantara adanya penyerbukan tepung sari bunga tanam-tanaman.
fungsi atau manfaat dari tawon bisa mengobati segala macam penyakit tidak hanya diakui oleh satu agama tetapi juga agama lain seperti yang terdapat dalam surat An-Nahl ( surat Lebah) ayat 68 dan 69 yang berbunyi ;
" Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah : buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, dipohon-pohon kayu, dan rumah-rumah yang didirikan manusia, kemudian makanlah dari tiap - tiap macam buah-buahan dan tempuhlah jalan tuhanmu yang telah memudahkan ( bagimu )."
" Dari perut lebah itu keluar minuman ( madu ) yang bermacam-macam warnanya, didalam terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda ( kebesaran Tuhan ) bagi orang - orang yang memikirkan."
Tuhan maha sempurna, sehingga segala ciptaan-Nya yang terdapat diatas bumi ini selalu disertai kelebihannya, terutama ditinjau dari kebutuhan manusia. Dimana keraguan manusia untuk mengembangkan peternakan TAWON ini ? sebab ALLAH SWT telah mengatakan bahwa didalam madu terdapat obat yang dapat menyembuhkan penyakit manusia.
adapun hasil yang dihasilkan dari TAWON seperti telah penulis sebutkan diatas ;
A. MADU 
dari hasil penelitian ( analisa kimia ), Madu tawon mengandung zat;
- Air                            20%
- Fruktosa                   34%
- Glukosa                    35%
- Protein                        1%
- Sakharosa                   6%
- Vitamin dan  mineral     2%
sedang dari  kandungan zat-zat diatas di bila di adakan perbandingan, setiap satu kilogram madu sama dengan ;
- 50    butir telur
- 5,6   liter susu
- 25    buah pisang
- 40    buah jeruk
- 1,68 kilo gram daging
mengingat akan kandungan zat yang ada pada madu lebah ini, banyak negara-nagara di dunia , mengembangkan peternakan tawon madu secara modern. Sebagai contoh misalnya: Amarika serikat, yang dapat menghasilkan ;
- Jumlah tawon yang diternakan empat juta glodo.
- Hasil  madu dalam satu tahun kurang lebih 250.000 ton
- hasil lilin lebah 1 tahunnya berkisar 10 juta ton
- tambahan penghasilan dari usaha lebah ini pertahunnya berkisar 50 juta dollar.
Sesungguhnya alam tanah air Indonesia cukup memungkinkan akan pengembangan peternakan ini mengingat dengan flora dan faunanya. kandungan mineral-mineral dalam madu lebah ini hampir memadai dengan kandungan mineral yang terdapat di dalam darah manusia, antara lain ;
- Kandungan mineral Kalsium
- Kandungan mineral natrium
- Kandungan mineral Alumunium
- Kandungan mineral Cupprum
- Kandungan mineral Magnesium
- Kandungan mineral Fosfor
- Kandungan mineral Besi, dan lainnya..
disamping kandungan -kandungan diatas masih banyak lagi zat-zat yang terdapat di dalammnya berupa vitamin-vitamin dan sebagai, antara lain ;
- Kandungan Vitamin A, B, B2, C, D,
- Kandungan Asam Pantetonic
- Kandungan Hormon
kandungan gula invert di dalam madu dapat langsung diserap melalui proses osmose membran lewat sel-sel. Sedangkan gula invert terdiri dari " Fruktosa" dan " Glukosa" yang perbandingan kadarnya selalu berubah-rubah menurut kadar bunga asalnya. kegunaan fruktosa adalah sebagai cadangan yang disimpan di dalam hati berupa / berbentuk " glikogen". sedangkan glukosa adalah zat makanan yang banyak mengandung energi untuk " Mascullar" otot. Madu adalah zat " Hidrat Arang " yang mudah diserap, untuk itu bila meminum madu melampaui dosis setiap harinya akan mempunyai akibat sampingan, ialah pekerjaan kelenjar
ludah perut akan terganggu. Untuk itu bila meminum madu sebagai obat agar diperhatikan pemakaiannya, agar jangan sampai melampaui dosis pemakaian.
B. MALAM / LILIN ( GUM )
Dari lilin lebah / ini banyak kegunaannya, merupakan bahan baku industri, misalnya industri tekstil. bahkan sejak manusia mengenal kain batik ( kain tulis ) maka mulai saat itu lilin ( malam) digunakan untuk membatik sampai sekarang. yang menjadi lilin lebah atau tawon adalah sarang tempat menyimpan larva ( tempayak ) dan madu. bagi sarang tempayak yang telah kosong akibat perkembangannya menjadi anak tawon, saranG tersebut kadar lilinnya sudah berkurang sekali, bila sarang dimaksud diolah menjadi lilin ( malam) sangat rendah kualitasnya. Malam / lilin yang baik adalah bekas sarang ( lubang ) tempat menyimpan madu amupun larva. untuk itu kualitas lilin ( malam ) lebah sangat berbeda-beda, ada kualitas tinggi ada kualitas menengah maupun rendah.
C. TEMPAYAK ( LARVA )
yang dimaksud tempayak (larva) ialah telur tawon atau lebah yang telah berkembang menjadi semacam ulat, dimana sebentar lagi akan berubah menjadi anak tawon muda. pad tingkat jenis larva ini dapat di makan sebagai laukuntuk makan, biasanya dimasak bersamaan dengan sarangnya yang masih muda.