Kamis, 13 Desember 2012

PETERNAKAN TAWON

Pada dasarnya bentuk peternakan tawon ada dua macam yaitu ;
A. Peternakan sederhana ( primitif)
B. Peternakan modern.
sifat-sifat dari jenis peternakan ini satu sama lainnya jauh berbeda, baik pengelolaan maupun produksi yang dapat dicapai.
A. Peternakan Sederhana ( Primitif )
     Jenis peternakan ini banyak dilakukan di pedesaan, sesungguhnya faktor yang mendukung untuk dapat berkembang cukup memungkinkan antara lain, ialah ;
- Wilayah gerak ( areal ) untuk mencari makanan yang cukup luas
- Volume flora dan fauna yang memadai banyaknya.
- Udara cukup segar tanpa pengaruh polusi dan sebagainya.
   Namun begitu karena perkembangan ternak tawon semata-mata hanya ditujukan atas kemampuan tawon itu sendiri.dengan sendirinya perkembangan yang dapat dicapai juga sangat terbatas. Adapun kelemahan/ kerugian peternakan primitif ini ialah ;
- Mudahnya terserang hama penyakit.
- Sering terjadi tawon tidak kerasasn menghuni glodog yang ditempatinya.
- bentuk glodog yang tidak memenuhi syarat akan mempersulit adanya pemeriksaan dan pengawasan.
- Dengan adanya tempat madu menjadi satu dengan tempayaknya dalam satu sarang, bila akan memungut praktis sarangnya menjadi rusak yang tidak dapat dipergunakan lagi. 
- Pada waktu pengolahan madu, larva akan ikut mati juga sehingga penambahan tawon dewasa tidak dapat dihasilkan, termasuk juga adanya calon ratu yang akan menggantikan ratu lamanya tidak dapat dihasilkan.

B. Peternakan Modern ( Baru )
    Dalam peternakan tawon modern ini juga ada dipergunakan glodog-glodog baru yang pembuatannya dibuat sedemikian rupa agar memudahkan pemeliharaan, pengawasan maupun pemungutan hasilnya. Bentuk glodog  ini berbeda dengan glodog sistem kuno, ia dibuat bukan potongan batang kayu yang besar, tetapi berbentuk kotakan persegi panjang, khusus masalah glodokan ini akan diterangkan tersendiri. keuntungan ( manfaat ) adanya penggunaan glodog baru ini antara lain senagai berikut ;
  1. Glodog dibuat sedemikian rupa, sehingga tawon tetap betah dan tidak meninggalkan sarangnya.
  2. Bentuk glodog / kotakan cukup memenuhi syarat sehingga dengan mudah dilakukan pemeriksaan, perawatan, pengawasan, dan pemungutan serta pengelolaannya.
  3. Dapat dipilihnya / dipelihara jenis tawon unggul
  4. tempat penyimpanan larva dan madu berlainan, sehingga apabila akan memungut hasilnya tidak akan merusak sarangnya. untuk itu sarang tersebut akan tetap dipergunakan lagi.
  5. Ganguan  hama penyakit relatif kecil.
  6. Meskipun pengolahan madu dilakukan, tidak menggangu larva ( tempayak ), Sehingga penambahan tawon dewasa maupun calon ratu dapat dihasilkan.
  7. Dengan tambahnya calon ratu dan tawon pekerja, berarti penambahan ternak di glodog lain dapat dilakukan.
  8. Glodog dapat dipindah-pindah ke tempat lain dimana adanya bahan makanan tawon yang sedang banyak ( tanaman yang sedang berbunga, glodog dapat dipindah-pindah ketempat tersebut sehingga kenutuhan akan terpenuhi )
Dengan  demikian, dapat diharapkan hasil peternakan tawon ini mencapai target yang diinginkan, sebab bukan semata-mata pengembangannya hanya dari kemampuan tawon itu sendiri.
berikut gambar pemasangan frame pada glodog