Rabu, 05 Desember 2012

TERNAK MADU PEMULA

perlu kita ketahui bahwa sejak pertengahan abad ke - 19 di Indonesia telah mulai dikembangkan pemeliharaan tawon/lebah. sesungguhnya peternakan tawon atau lebah ini khususnya di negara Indonesia sudah cukup lama pembudidayaannya, hal ini dapat dibuktikan dengan penggunaan penggunaan dari hasil tawon seperti lilin yang digunakan untuk membatik, sebelum tawon dikembang biakkan pada jaman dulu orang-orang untuk mendapatkan lilin dari tawon agar bisa membuat kain batik dengan cara melakukan perburuan sarang lebah atau tawon liar di hutan - hutan, memasang glodogan dihutan-hutan agar tawon yang mencari tempat masuk kedalamnya, meternakkan dengan glodogan yang dipasang disekitar rumah ( dalam pekarangan ). hal itu adalah sesuatu yang bersifat tradisional dan sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ada satu hal yang sangat penting agar tawon bisa tetap tinggal di dalam glodogannya yang pada umumnya hal ini belum mendapatperhatian oleh para peternak, sehingga tidak khayal suatu saat tawon akan lari.
Berburu Tawon Raksasa ( GUNG )
Tawon raksasa (gung) disebut juga APIS DORSATA, tawon ini sangat liar sifatnya ganas, dan tidak dapat diternakkan. seperti tawon - tawon lainnya. hidupnya di hutan-hutan lebat. dengan kamonunitas yang sangat banyak bisa mencapai berjuta-juta tawon GUNG, dinamakan tawon GUNG dikarenakan bentuk sarangnya ( TALA )yang besar menjadi satu kesatuan antara sarang satu dengan sarang lainnya. Ia bersarang pada dahan kayu yang tingginya / besar dengan satu tangkai sarang yang kokoh menempel pada dahan tersebut. bagi sarang tawon raksasa yang besar dapat mencapai garis tengah dua meter. bila sudah mencapai sarang yang demikian jumlah madu yang terdapat didalamnya bisa mencapai lima puluh kilogram atau bahkan lebih jika disaat musim subur.
Penciuman tawon ini sangat tajam bila mereka merasa kehidupannya diganggu oleh manusia.
Pengambilan Madu dan Larva.
 Tidak hanya manusia bagi dunia serangga memanfaatkan waktu malam digunakan untuk istirahat, termasuk di dalam serangga jenis tawon. setelah malam tiba tawon pekerja ini akan beristirahat, dan pada saat inilah waktu yang tepat untuk membakar sarang tawon denga api obor yang besar agar tawon-tawon didalamnya tidak sempat terbang menyelamatkan diri. setipa tawon yang keluar akan terbakar dengan obor tersebut yang akhirnya akan jatuh. namun yang jatuh ini belum tentu mati semua. sebagian tawon yang tidak bisa keluar akan mati didalam sarangnya setelah pekerjaan ini selesai tinggal mengusahakan penurunan sarang dengan hati hati agar cairan madu tidak keluar sebelum sampai dibawah.