Kamis, 06 Desember 2012

SYARAT TERNAK TAWON MADU

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam beternak tawon madu salah satunya adalah :
  1. Faktor lingkungan hidup dan pengusaha.
  2. Faktor pemeliharaan  / perawatan dan pengawasan.            
Kedua faktor tersebut sangat penting untuk menentukan berhasil / tidaknya dalam beternak tawon ;
  1. Faktor lingkungan hidup dan pengusaha.
Faktor lingkungan harus memenuhi syarat -syarat sebagai berikut ;
1. Lokasi Peternakan dalam Wilayah Pertanian.
    mengingat kebutuhan makanan tawon adalah tepung sari bunga. cairan nektar ( calon madu ) dan susu ratu, dengan sendirinya peternakan ini harus diusahakan berada dalam wilayah pertanian. hal ini dikarenakan bahwa bahan makanan tawon adalah alami artinya bagi ternak akan mencari dengan sendirinya bahan makanan ( seperti yang dilakukan tawon pekerja ) ke tempat dimana adanya tanam-tanaman yang berbunga. Jadi peternaknya tidak menyediakan langsung kebutuhan makanan tersebut. Mengingat daya terbang tawon pekerja bisa mencapai jarak tempuh 8 mil atau 11 - 12 km, sesungguhnya peternak dapat diadakan pada jarak tersebut tetapi bila dilakukan hasilnya kurang menguntungkan bagi peternak sendiri, sebab jarak tempuh yang sejauh itu akan membuat kelelahan tawon pekerja, sehingga hasil bahan makanan kurang memenuhi kebutuhan seluruh penghuni sarang. Dengan minimnya pengumpulan bahan makanan berarti persediaan untuk menghadapi musim paceklik tidak akan mencapai target, dimanamalapetaka pada musim itu akan terjadi yang berakibat kerugian bagi para peternaknya.
2. Ragam Bunga yang Mengandung Kebutuhan Tawon.
    Tanam-tanaman di wilayah peternakan tawon harus dari jenis tanaman yang banyak mengandung :
         - Butir - butir tepung sari.
         - Cairan Nektar ( calon madu )
    Kedua jenis ini merupakan pangan dan perlengkapan bagi rumah tangga tawon. Cairan nektar dari bunga tanaman merupakan bahan yang akan diproses tubuh tawon menjadi MADU dan LILIN.
3. Pencatatan Musim Bunga.
    Mengingat iklim dan musim selalu bergeser, sehingga juga akan mempengaruhi saatnya musim bunga. Pergeseran ini bisa maju bisa mundur yang dikatakan panen akhir. Pergeseran ini bila memakan waktu yang cukup lama dapat menimbulkan pacekliktawon berkepanjangan. Usaha Preventifnya. Glodog dapat dipindahkan dimana adanya tanaman berbunga.
4. Pencatatan Hasil Panen dari Musin Kemarau.
    Perlunya diadakan pencatatan hasil panen pertanian di musim dari musim ke musim untuk mengetahui adanya peningkatan hasil. Bila telah adanya peternakan tawon di lokasi pertanian ini ternyata hasilnya meningkat, berarti ;
- Tawon menyukai bunga tanaman tersebut karena tepung sari nektar bungan memenuhi kebutuhan.
- Dengan banyaknya tawon yang hinggap pada bunga, merupakan andil dalam pelaksanaan penyerbukan.

            2.  Faktor pemeliharaan  / perawatan dan pengawasan..
pada intinya di dalam memelihara, merawat dan mengawasi peternakan tawon madu ini kita harus betul-betul memperhatikan beberapa faktor antara lain ;
a. pemilihan bibit tawon unggul yang baik.
b. sistem perkotaan yang memenuhi sarat
c. hindari rambatan semut yang akan memakan manisan.
d. Tempatkan glodogan ( kotakan ) ditempat yang teduh, pintu keluar masuknya agar terlindung.
e. pemeriksaan/ pemindahan dll usahakan pada waktu dan suhu yang dingin, misalnya malam hari, sebab     pada udara panas tawon penjaga lebih galak untuk menyengat.
f. bila dilakukan pemindahan tempat sarang dari sarang / glodog lama ke glodog baru agar glodog yang telah bekas segera dimusnahkan untuk menghindari kelirunya tawon pekerja sebab tawon pekerja sangat mudah mengenal tempat tinggalnya.


g.    Hindarkan tawon – tawon musuhnya yang berada di sekitar lokasi peternakan tawon madu, misalnya tawon buluh, tabuhan, dan lain-lain.
h.      Berikan persediaan air minum yang bersih di dalam kotakan agar semua tawon yang memerlukan minum dapat menggunakan.
i.      Usahakan kedudukan kotakan ( glodog ) tidak goyang, sebab tawon dapat membuat sarang ( tala ) hanya pada tempat yang tetap ( tidak goyang )


j.     Seminggu sekali diadakan pemeriksaan mengenai keadaan tawon, baik mengenai kesehatannya, gangguan yang terjadi, maupun kondisi ratunya. Dalam hal ini sangat penting untuk mengetahui kondisi ratu, sebab mereka yang menetukan produksi telurnya, masih gairah atau tidaknya induk tawon memproduksi telurnya.
k.    Sarang tawon madu yang masih baik ( tidak rusak) dapat dipergunakan memprodusi terus – menerus samapai 3- 5 tahun, untuk itu agar dapat dijaga / dirawat atas keutuhan sarang ( kraton) ini, untuk menjaga ketelatan pelaksanaan bertelur berikutnya.
l.       Untuk perusahaan peternakan tawon dapat memanfaatkan pengembangan berganda, artinya bila di dalam sarang masih terdapat lebih dari satu calon ratu, salah satu calon tersebut dapt dipindahkan ke glodog lain dengan sendirinya akan di ikuti tawon-tawon pejantan dan pekerja sebagian. Ini bisa terjadi akan terdapat calon ratu di dalam sarang lebih dari satu, karena belum sempat dibunuh. ( kebiasaannya dalam satu sarang hanya didihidupkan satu ekor calon ratu, selebihnya dibunuh )